Waspada Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Dharmasraya
Kewaspadaan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
serta mulainya musim penghujan dengan pola dan intensitas yang tidak menentu sehingga dapat menyebabkan populasi nyamuk
penular penyakit Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti) meningkat yang
dapat menimbulkan terjadinya peningkatan kasus DBD.
Saat ini kasus DBD di Kabupaten Dharmasraya sampai dengan tanggal 7
Februari 2024 adalah sebanyak 22 kasus positif DBD.
Kasus DBD yang terjadi tersebar di wilayah kerja Puskesmas Sungai Dareh
sebanyak 8 kasus, Sitiung I sebanyak 6 kasus dan Koto Baru sebanyak 8
kasus, kasus DBD tanpa ada kasus kematian.
Pencegahan penularan DBD yang telah dilaksanakan
antaralain :
1.
Screening pasien
terduga (suspek) DBD menggunakan RDT DBD
2.
Larvasidasi
3.
Fogging
4.
Promosi kesehatan dengan menekankan
pada kegiatan PSN dengan metode 3 M Plus
Kasus demam berdarah
terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan
lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit
yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi
karena lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah
merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M
Plus.
1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2.
Menutup, merupakan kegiatan menutup
rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga
dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar
tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang
nyamuk.
3.
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas
yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan
kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi
menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
l
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
l
Menggunakan obat anti nyamuk
l
Memasang kawat kasa pada jendela dan
ventilasi
l
Gotong Royong membersihkan lingkungan
l
Periksa tempat-tempat penampungan air
l
Meletakkan pakaian bekas pakai dalam
wadah tertutup
l
Memberikan larvasida pada penampungan
air yang susah dikuras
l
Memperbaiki saluran dan talang air yang
tidak lancar
l
Menanam tanaman pengusir nyamuk
Wabah DBD biasanya
akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh
semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya
curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan
dalam kejadian luar biasa (KLB).
Masyarakat diharapkan
cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang
dapat dilakukan adalah upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus.
TANDA - TANDA DBD
Tanda
- tanda
1.
Demam
tinggi disertai :
u Nyeri kepala, ulu hati, belakang bola
mata, sendi dan otot.
u Tidak mau makan, susah buang air besar,
mual dan nyeri tenggorokan.
2.
Tanda-tanda
pendarahan, berupa :
u Bintik-bintik merah dikulit
u Mimisan
u Gusi berdarah
u Buang air besar berdarah
u Pembesaran hati
u Syok, ditandai oleh kaki dan tangan
dingin, kulit lembab dan penderita tampak gelisah
TINDAKAN PERTOLONGAN
Tindakan
Pertolongan :
1.
Memberi
minum 4-6 gelas perhari, air putih, sirup larutan oralit, jus buah dan
lain-lain.
2.
Memberikan
obat penurun demam golongan paracetamol. Dapat dibantu dengan kompres
menggunakan air hangat.
3.
Bawa
segera ke Puskesmas/Rumah Sakit bila dijumpai kegawatan :
u Anak tampak lemas
u Badan dingin, terutama tangan dan kaki
u Muntah terus menerus