TOMAT MUDA ATASI HIPERTENSI  (TOKOH MASYARAKAT DAN PEMUDA AJAK UNTUK MENGATASI HIPERTENSI)

TOMAT MUDA ATASI HIPERTENSI (TOKOH MASYARAKAT DAN PEMUDA AJAK UNTUK MENGATASI HIPERTENSI)


A. Latar Belakang

Penyakit pada jantung dan pembuluh darah salah satunya yaitu tekanan darah tinggi yang merupakan penyebab kematian dan sering disebut sebagai sillent kiler karena penyakit ini sering kali muncul tanpa adanya gejala dan baru diketahui ketika telah terjadi gangguan pada tubuh (WHO, 2018). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg secara kronis. Hipertensi telah menjadi kasus kesehatan di Indonesia yang sering di temukan dipelayanan. Menurut Profil Kesehatan Indonesia menyatakan bahwa pada tahun 2010 hipertensi adalah penyakit yang masuk sepuluh besar penyakit rawat inap dan rawat jalan. Jika penyakit ini tidak terkontrol dan ditangani secara seksama maka akan meningkat secara perlahan dan cepat di masa yang akan datang yang berdampak pada kecacatan permanen dan kematian secara mendadak akibat dari penyakit ikutannya seperti stroke , gagal ginjal akut, dan penyakit jantung lainnya.

Berdasarkan data profil Puskesmas Sialang Tahun 2021 cakupan pelayanan kesehatan pada usia produktif sebesar 5.604, jumlah penderita hipertensi tahun 2021 adalah 731 (25,6%) orang dari jumlah penderita hipertensi tersebut yang patuh memeriksakan diri dan minum obat teratur hanya 330 orang (45,1%). Dengan demikian terdapat 401 orang penderita hipertensi yang tidak minum obat secara teratur (54,9%).

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan diatas, UPT Puskesmas Sialang membuat suatu kebijakan yaitu dengan melaksanakan inovasi dengan judul "TOMAT MUDA ATASI HIPERTENSI" (TOKOH MASYARAKAT DAN PEMUDA AJAK UNTUK MENGATASI HIPERTENSI), yang mana kegiatannya berupa ajakan dari tokoh masyarakat dan pemuda kepada masyarakat untuk mendeteksi dan mengendalikan sedini mungkin faktor resiko PTM terutama hipertensi.

B.Deskripsi

Tomat Muda Atasi Hipertensi adalah singkatan dari Tokoh Masyarakat dan Pemuda Ajak Mengatasi Hipertensi, merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan cakupan Standar Pelayanan Minimal kesehatan pada usia produktif dan pelayanan kesehatan penderita hipertensi melalui pemberdayaan tokoh masyarakat dan pemuda.

Tomat menjadi salah satu makanan yang digemari. Terlepas dari penyebutan apakah tomat merupakan kelompok buah atau sayur, yang pasti tomat memiliki banyak kandungan gizi yang baik untuk kesehatan.

Buah tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) adalah buah khas karena merupakan bagian tanaman yang bisa dimakan, yang mengandung biji atau benih, sementara sayuran adalah bagian daun, akar dan stem (batang) tanaman yang bisa dimakan (Anonymous, 2005).

Tomat memiliki berbagai vitamin dan senyawa anti penyakit yang baik bagi kesehatan, terutama likopen (Anonymous, 2005). Tomat mengandung lemak dan kalori dalam jumlah rendah, bebas kolesterol dan merupakan sumber serta serat dan protein yang baik. Selain itu, tomat kaya akan vitamin A dan C, beta-karoten, kalium dan antioksidan kilopen. Satu buah tomat ukuran sedang mengandung hampir setengah batas jumlah kebutuhan harian (Required Daily Allowance / RDA) vitamin C untuk orang dewasa (Franceschi et. Al.,1994).

Berdasarkan data Kemenkes RI setiap 100 gram tomat muda segar mengandung 93 gram air, mengkonsumsi tomat muda segar secara teratur sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) bermanfaat untuk kesehatan seperti baik untuk menjaga tekanan darah (resiko hipertensi). Kandungan gizi pada tomat muda segar yang termasuk tinggi dan cukup tinggi adalah kandungan air, -Karoten 384 mikrogram, karoten total (Re) 320 mikrogram dan vitamin C 30 miligram.

Sebagian orang hanya mengetahui manfaat tomat untuk kesehatan mata. Padahal buah ini mempunyai beragam manfaat yang juga baik untuk kesehatan. Berbagai kandungan nutrisi di dalam tomat tersebut dipercaya baik untuk kesehatan tubuh.

Berikut adalah manfaat konsumsi tomat yang dapat diperoleh :

a.Mengurangi risiko penyakit kanker

b.Menurunkan dan mengontrol tekanan darah

c.Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah

d.Mencegah penuaan dini pada kulit

e.Menjaga kesehatan mata

f. Mengontrol kadar gula darah

g.Menstabilkan suasana hati

h.Melancarkan pencernaan

i. Menurunkan berat badan

C.Model Kegiatan

1.Metode Pelaksanaan

a. Tingkat Puskesmas

* Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang rencana inovasi yang akan dilaksanakan

* Penetapan inovasi oleh Kepala Puskesmas berupa SK Kepala Puskesmas Nomor : 445/0006.a/KPTS/PKM-Sialang/I/2022

* Sosialisasi tingkat puskesmas tentang inovasi

b.Tingkat Nagari

* Advokasi kepada Wali Nagari Gunung Selasih tentang inovasi

* Sosialisasi inovasi kepada tokoh masyarakat dan pemuda di Jorong Kampung Surau

* Diterbitkannya Kebijakan Wali Nagari tentang inovasi berupa SK Wali Nagari Gunung Selasih Nomor : 189.1/24/IV/Kpts.WN Gunsel-/2022

* bekalan untuk pelaksanaan inovasi kepada Pemuda Jorong Kampung Surau

* Pelaksanaan inovasi pada kegiatan PTM

* Kegiatan dilaksanakan dengan berpedoman kepada petunjuk teknis posbindu PTM :

a.Meja 1 : pendaftaran, pencatatan

b.Meja 2 : Anamnesa

c.Meja 3 : Pengukuran TB, BB, lingkar perut, dll.

d.Meja 4 : Pemeriksaan tekanan darah dan laboratorium

e.Meja 5 : Konseling/Edukasi

*Mengkonsumsi tomat muda segar bersama di posbindu

*Menganjurkan setiap anggota keluarga usia 15 tahun keatas untuk konsumsi 100 gram tomat muda setiap hari.

2.Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan inovasi dimulai sejak bulan Juli 2022 sampai sekarang dengan kegiatan sebagai berikut :

a.Posbindu PTM dilaksanakan satu kali dalam sebulan

b.Posyandu terintegrasi dilaksanakan satu kali dalam sebulan

c.Kegiatan Germas dilaksanakan satu kali dalam sebulan

d.Posyandu Lansia dilaksanakan satu kali dalam sebulan

e.Kunjungan rumah sasaran dilaksanakan satu kali dalam sebulan

f.Penguatan KWT dalam rangka budidaya tanaman tomat

3.Instrumen

a.Buku KMS PTM

b.Kit PTM

4.Laporan

Laporan kegiatan tentang proses dan output, masalah dan solusinya, serta rencana pertemuan berikutnya dikirim ke Puskesmas dan tembusan ke Kepala Jorong dan Wali Nagari, dari Puskesmas diteruskan ke Dinas Kesehatan.