ANALISIS KEJADIAN KASUS DEMAM BERDARAH (DBD) KAB. DHARMASRAYA BULAN JANUARI 2024
Kewaspadaan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) serta mulainya
musim penghujan dengan pola dan intensitas yang
tidak menentu sehingga dapat menyebabkan populasi nyamuk penular penyakit Demam
Berdarah Dengue (Aedes aegypti) meningkat yang dapat menimbulkan
terjadinya peningkatan kasus DBD.
Saat ini kasus DBD di Kabupaten Dharmasraya selama bulan Januari sebanyak 9 kasus
positif DBD.
Untuk mengantisipasi agar
tidak terjadi peningkatan
kasus / KLB (Kejadian Luar Biasa) DBD, maka dihimbau kepada
seluruh masyarakat agar dapat melaksanakan langkah-langkah antisipasi terhadap
peningkatan kasus, langkah- langkah tersebut antara lain :
1. Meningkatkan peran serta masyarakat di masing-masing
wilayah.
2.
Menghimbau
masyarakat untuk melaksanakan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan
diharapkan anggota keluarga diwajibkan menjadi juru pemantau jentik (JUMANTIK)
dirumah masing-masing serta bertanggung jawab agar tidak ada jentik nyamuk di
lingkungan sekitarnya.
3.
Melakukan
kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M-Plus.
Kasus demam
berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan
kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah
satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat
terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk
mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan
PSN 3M Plus.
1.
Menguras, merupakan kegiatan
membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak
mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak
maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang
telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun
pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup
nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2.
Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat
tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat
diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak
membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3.
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang
bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali
atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang
dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti
berikut:
l
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
l
Menggunakan obat anti nyamuk
l
Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
l
Gotong Royong membersihkan lingkungan
l
Periksa tempat-tempat penampungan air
l
Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah
tertutup
l
Memberikan larvasida pada penampungan air yang
susah dikuras
l
Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak
lancar
l
Menanam tanaman pengusir nyamuk
Wabah
DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini
disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk
karena meningkatnya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah
DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB).
Masyarakat
diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu,
langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan
DBD dengan 3M Plus.
#salamaehat
sumber: Bidang P2p Dinkes