Kejadian Kasus Demam Berdarah (DBD) Kab. Dharmasraya
Kewaspadaan
peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) serta mulainya musim penghujan dengan pola dan intensitas yang tidak menentu sehingga dapat menyebabkan populasi nyamuk
penular penyakit Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti) meningkat yang
dapat menimbulkan terjadinya peningkatan kasus DBD. Saat ini kasus DBD di Kabupaten Dharmasraya selama
bulan Maret tanggal 1 - 20 Maret 2024 sebanyak 2 kasus positif DBD.
Mari
kita kenali gejala DBD dibawah ini
1. Demam
tinggi disertai :
l
Nyeri kepala, ulu hati, belakang bola mata, sendi
dan otot.
l
Tidak mau makan, susah buang air besar, mual dan nyeri
tenggorokan.
2. Tanda-tanda
pendarahan, berupa :
l
Bintik-bintik merah dikulit
l
Mimisan
l
Gusi berdarah
l
Buang air besar berdarah
l
Pembesaran hati
l
Syok, ditandai oleh kaki dan tangan dingin, kulit
lembab dan penderita tampak gelisah
Jika terdapat anggota keluarga
atau orang terdekat yang mengalami gejala DBD, berikut beberapa hal yang bisa
dilakukan sebagai pertolongan :
1.
Memberi minum 4-6 gelas perhari, air putih, sirup
larutan oralit, jus buah dan lain-lain.
2.
Memberikan obat penurun demam golongan paracetamol.
Dapat dibantu dengan kompres menggunakan air hangat.
3.
Bawa segera ke Puskesmas/Rumah Sakit bila dijumpai
kegawatan :
l
Anak tampak lemas
l
Badan dingin, terutama tangan dan kaki
l
Muntah terus menerus
Dihimbau
kepada seluruh masyarakat agar dapat melaksanakan langkah-langkah antisipasi
terhadap peningkatan kasus DBD, langkah-langkah tersebut antara lain :
1. Meningkatkan peran serta masyarakat di masing-masing
wilayah.
2. Melaksanakan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan diharapkan anggota keluarga
diwajibkan menjadi juru pemantau jentik (JUMANTIK) dirumah masing-masing serta
bertanggung jawab agar tidak ada jentik nyamuk di lingkungan sekitarnya.
3. Melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dengan gerakan 3M-Plus.