Angka Stunting di Kecamatan Sungai Rumbai Turun dari 14.7% di Tahun 2022 menjadi 6.19% di Tahun 2023, Inovasi KARDI SARAS turut berperan dalam keberhasilan ini!
Stunting
masih menjadi isu strategis tingkat nasional hingga global. Pandemi
COVID-19 yang telah
berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan kesehatan. WHO
memperkirakan Pandemi COVID-19 mendorong meningkatnya bentuk kekurangan gizi
anak lainnya, antara lain stunting, defisiensi mikronutrien, dan kelebihan
berat badan. Hampir dua pertiga dari anak-anak stunting di dunia terkonsentrasi
di negara berpenghasilan menengah ke bawah.
Kondisi stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Stunting didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD di bawah median panjang atau tinggi badan. Stunting merupakan refleksi dari akibat atau pengaruh dari asupan energi dan zat gizi yang kurang, selain itu juga adanya pengaruh dari penyakit infeksi. Hal ini berdampak pada perkembangan otak anak di masa golden periode (0-3 tahun) yang disebabkan karena 80-90% jumlah sel otak terbentuk sejak masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas (Kemenkes RI, 2018).
Pada tahun 2022 berdasarkan data Studi
Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan prevalensi stunting di Sumatera Barat sebesar 25,2% yang
mana masih di atas dari angka rata-rata stunting nasional yakni 21,6%, naik
dari 23,5% di tahun sebelumnya. Kabupaten Dharmasraya menyentuh angka 24,6%
yang mana naik dari 19,5% di tahun sebelumnya.
Secara spesifik prevalensi stunting di Kecamatan Sungai Rumbai pada
bulan Agustus Tahun 2022 sebesar 14,7% dan diketahui 2 dari 4 Nagari menjadi
lokasi fokus (lokus) penanganan Stunting, yang berarti kedua nagari tersebut
memerlukan intervensi yang lebih intens dikarenakan angka kejadian Stunting
yang masih cukup tinggi.
Setelah dilakukan analisis, semua permasalahan berpangkal pada
pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya orang tua dalam pencegahan dan
pengendalian stunting. Berdasarkan
diskusi dan pengamatan di lapangan, masyarakat masih banyak yang belum memahami
betapa pentingnya nutrisi, pola makan, dan pola asuh berperan dalam terjadinya
stunting. Masyarakat masih beranggapan bahwa “pendek itu genetik, yang penting
anaknya aktif”. Selain itu masyarakat juga masih kesulitan untuk mendapatkan
sumber informasi yang terpusat dan terpercaya seputar stunting.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian retrospektif analitik oleh Supariasa dan Purwaningsih menyimpulkan bahwa penyebab adanya kejadian stunting berdasarkan faktor yang paling mempengaruhi yaitu: pemberian ASI eksklusif, besar keluarga, pendidikan ayah balita, pendapatan keluarga, pekerjaan ayah balita, pengetahuan gizi ibu balita, ketahanan pangan keluarga, pendidikan ibu balita, tingkat konsumsi karbohidrat balita, ketepatan pemberian MP-ASI, tingkat konsumsi lemak balita, riwayat penyakit infeksi balita, sosial budaya, tingkat konsumsi protein balita, pekerjaan ibu balita, perilaku Keluarga Sadar Gizi, tingkat konsumsi energi balita, dan kelengkapan imunisasi balita (Supariasa Nyoman and Purwaningsih, 2019).
Gambar 2 Penyuluhan Tentang Bahaya Stunting dan Sosialisasi Inovasi KARDI SARAS
Oleh karena itu, upaya
penanganan yang dilakukan dalam penurunan kasus balita stunting di wilayah
kerja Puskesmas Sungai Rumbai diinisasi
melalui inovasi
KARDI SARAS (Kartu Digital Sungai Rumbai Sehat Untuk Eradikasi Stunting) berupa
penyediaan platform terintegrasi yang menjadi rujukan masyarakat untuk mencari
informasi seputar stunging.
Setelah hampir berjalan 1 tahun inovasi KARDI SARAS berjalan secara simultan dengan beberapa kegiatan puskesmas maupun nagari, Alhamdulillah prevalensi stunting di Kecamatan Sungai Rumbai yang sebelumnya pada bulan Agustus Tahun 2022 sebesar 14,7% telah turun pada bulan Oktober 2023 menjadi 6,19%. Semua ini tidak terlepas dari peran serta lintas program di puskesmas, lintas sektor dan arahan dari Kepala Daerah dalam menggerakkan konvergensi lintas OPD.
Gambar 3 Penguatan Pemanfaatan Inovasi KARDI SARAS Bersama Kader dan Bidan Desa sebagai Ujung Tombak Edukasi Seputar Stunting
Sebagai informasi, Inovasi KARDI SARAS yang diinisasi oleh dr. Abdurrahman
Afa Haridhi, selaku staf UPT Puskesmas Sungai Rumbai ini sebagai Upaya
Percepatan Penanggulangan Dan Pencegahan Stunting dengan rangkaian kegiatan
sebagai berikut;
1. Pembuatan
Kartu Digital yang berisi informasi terintegrasi mengenai berbagai upaya
penanganan stunting mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, peran serta
keluarga, hingga balita
2. Pengisian
konten Kardi Saras dengan informasi edukasi sesuai dengan kebutuhan, seperti
kalkulator digital untuk mengukur status gizi anak, video edukasi, infografis,
poster, dan buku pedoman yang mendukung intervensi sensitif dan spesifik pada
upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Konten didalamnya telah
disesuaikan beberapa pilihan sesuai target audiens, antara lain :
a) Orang
Tua
b) Remaja
dan Calon Pengantin
c) Stakeholder
d) Kader
dan Nakes
3. Menjadi
bentuk komitmen dan komunikasi lintas program dan lintas sektor dalam upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada penanganan stunting
4. Kartu
Digital ini direalisasikan dalam bentuk hardfile yang berupa kartu fisik dan
softfile yang berupa E-Card dan diberikan kepada subjek penananganan stunting
antara lain remaja, calon pengantin, ibu hamil, peran serta keluarga, hingga
orang tua balita; dan juga petugas kesehatan di lapangan, kader, Kantor Urusan
Agama, dan para stakeholder terkait sebagai mitra kerja
5. Kartu Digital ini juga dapat diakses melalui klik link https://s.id/KARDISARAS atau https://bit.ly/KARDISARAS
Gambar 4 Tampak Sisi Belakang Kartu Digital Sungai Rumbai Sehat untuk Eradikasi
Stunting (KARDI SARAS) yang berisi petunjuk teknis penggunaan
Cara penggunaan produk dan spesifikasi produk dari Inovasi KARDI SARAS
adalah sebagai berikut :
- 1.
Install Aplikasi QR
& BARCODE SCANNER atau Gunakan Kamera dengan fitur near-field communication
(NFC) atau Google Lensa Kamera
- 2. Pindai
pada QR - Code di samping atau ketik link https://s.id/KARDISARAS
atau https://bit.ly/KARDISARAS di web
browser
- 3. Klik buka dan silahkan Akses informasi sesuai kebutuhan
Gambar 5 Penyuluhan Seputar Stunting pada Kelompok Ibu Balita dan Hamil serta Sosialisasi Inovasi KARDI SARAS
Inovasi KARDI SARAS yang
dilaksanakan oleh Pusat Kesehatan Masyarakat Sungai Rumbai yang bertujuan sebagai Upaya
Percepatan Penanggulangan dan Pencegahan Stunting melalui
pembuatan Kartu Digital Sungai Rumbai Sehat Eradikasi Stunting yang
berisi informasi terintegrasi mengenai stunting. Upaya menekan angka
kejadian stunting berpangkal pada tingkat pemahaman dan kesadaran yang
baik mengenai paradigma stunting, cara pencegahan dan
penanggulangan stunting di masyarakat khususnya di tingkat keluarga.
Melalui upaya menekan prevalensi yang berbuah pada turunnya angka kejadian stunting, ini bermakna bahwa inovasi KARDI SARAS diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Dengan kata lain hal tersebut bermakna menekan resiko terjadinya keterlambatan perkembangan otak, keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas yang merupakan dampak dari stunting.
Gambar 6 Sosialisasi dan Penggalangan Komitmen Percepatan Penanggulangan dan Pencegahan Stunting melalui Inovasi KARDI SARAS pada Lintas Sektor FORKOPIMCA
Selain dari
penurunan persentasi angka stunting, berdasarkan data
dan bukti pelaksanaan konvergensi di tingkat kecamatan dan nagari dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan stunting, Inovasi KARDI SARAS telah disepakati
sebagai simbol sinergisitas lintas sektor untuk saling mendukung dalam
penyelesaian masalah ini, dimulai dari pemahaman yang benar mengenai stunting
ditataran pengambil kebijakan / stakeholder, hingga pelaksana
dilapangan. Di mana seluruh pihak yang terkait dapat mengakses informasi
seputar stunting melalui petunjuk penggunaan atau dapat mengakses melalui link
pada sosial media resmi milik Puskesmas Sungai Rumbai.