FOGGING NYAMUK UNTUK PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH

FOGGING NYAMUK UNTUK PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH


Dinas Kesehatan 23/12/2019--- Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan salah satu jenis penyakit yang kerap terjadi di kala musim hujan akibat gigitan nyamukAedes aegypti. Biasanya, salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebarannya adalah dengan penyemprotan ataufogging.

Dinas Kabupaten Dharmasraya sendiri telah melakukan pogging di kawasan pulau punjung dari mesjid babusallam sampai bank Bri depan RSUD Rumah Sakit Pulau Punjung dengan jarak fogging kurang lebih 250 m2. Pada tahun 2018 Demam berdarah dengue (DBD) terdapat 19 kasus positif, akan tetapi tahun 2019 telah berkurang menjadi 16 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan telah melakukan beberapa tindakan untuk menanggulangi kondisi tersebut, salah satunya dengan melakukanfogging. Tapi, sejauh manakah upaya ini bisa menanggulangi bahaya demam berdarah?

Efektivitasfogginguntuk mengatasi demam berdarah

Fogging atau pengasapan dilakukan sebagai salah satu metode pengendalian faktor penyebab penyakit DBD, yaitu nyamuk Aedes aegypti.Biasanya kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang dapat mengeluarkan asap berisi insektisida.

Insektisida inilah yang kemudian akan bekerja membunuh nyamuk dewasa penyebab menyebarnya penyakit DBD. Biasanya, insektisida yang digunakan ada beberapa jenis, meliputi malathion, cypermetrin, alfacypermetrin, pirimiphos-methyl, temephos, dan pyriproxyfen.

Perlu diketahui bahwa foggingdipercaya efektif sebagai upaya penanggulangan saat terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit DBD di suatu daerah, yakni ketika populasi nyamuk dewasa sedang tinggi.Foggingdengan cepat menurunkan populasi nyamuk.

Meski demikian, untuk memenuhi target,foggingharus dilakukan sesuai aturan. Bahkan, dalam Perda nomor 6/2007 tentang Pengendalian PenyakitDemam Berdarah Dengue(DBD).

Fogginghanya dapat dilakukan setelah adanya koordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, hingga puskesmas. Dan agar aman, sebaiknya kegiatan ini dilakukan saat nyamukAedes aegyptiberaktivitas, yaitu sekitar pukul 08.00-11.00 WIB dan pukul 14.00-17.00 WIB.

Biasanya,foggingdilakukan mencakup area yang berjarak radius 100 meter dari lokasi yang terindikasi terdapat kasus DBD. Selain itu, kegiatan ini juga baru dapat dilakukan setelah datang laporan kasus penderita DBD di suatu daerah.

Sayangnya, pemberantasan nyamuk dewasa yang dilakukan lewatfoggingini tidak cukup efektif dilakukan sebagai upaya pencegahan DBD secara keseluruhan. Karena nyamuk tetap menyisakan telur dan jentik atau larva yang kan menjadi nyamuk dewasa.

Selain itu,foggingjuga tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin karena dapat menyebabkan nyamuk menjadi resisten terhadap insektisida, sehingga pengasapan yang dilakukan akhirnya sia-sia.

Belum lagi, aktivitas ini juga dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu,foggingharus disertai dengan upaya pencegahan penyakit DBD lainnya agar rantai penyebaran demam berdarah benar-benar terhenti. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan aktivitas 3M Plus.

Berantas nyamuk penyebab DBD dengan 3M Plus

Saat ini, upaya pencegahan penyakit DBD yang dipercaya paling efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Pemerintah mengaplikasikannya dalam gerakan 3M Plus yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Dimana, 3M Plus memiliki kepanjangan sebagai berikut:

1. Menguras

Membersihkan tempat yang menjadi penampungan air, misalnya bak mandi, penampungan air minum dan ember air.

2. Menutup

Menutup secara rapat tempat-tempat penampungan air tersebut agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamukAedes aegypti.

3. Mendaur ulang

Mendaur ulang atau memanfaatkan barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah.

4. Plus

'Plus' yang dimaksud di sini adalah berbagai bentuk kegiatan pencegahan lainnya, seperti menggunakan obat nyamuk, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan kelambu saat tidur dan memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.

Selain itu, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi rumah, serta menghindari adanya gantungan pakaian yang berpotensi menjadi tempat istirahat nyamuk juga bisa dilakukan untuk membantu menghentikan perkembangbiakan nyamuk.

Dengan demikian,foggingboleh saja menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit DBD. Namun, seperti yang telah disampaikan di atas bahwa upaya ini masih memiliki kekurangan dan risiko, sehingga tidak dapat dijadikan upaya pencegahan utama penyakit DBD. Pelaksanaannya pun perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan.

Menghentikan perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah adalah tanggung jawab bersama. Meskipun pemerintah telah mengupayakan pencegahannya denganfogging, bukan berarti Anda tidak perlu melakukan apa-apa. Lakukan 3M Plus seperti yang telah dijelaskan di atas sebelum muncul korban selanjutnya. Ayo bersama cegah DBD dengan mulai menjaga kebersihan lingkungan sekitar Anda!

SALAM SEHAT

HUMAS DINKES