SOSIALISASI NAGARI OKE TBC KEPADA PENGELOLA PUSKESMAS TINGKAT KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2021
Tuberkulosis atau lebih dikenal dengan TBC merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar Kuman TBC menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. TBC disebarkan melalui droplet. Pernafasan transmisi timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi kontak dengan pasien yang telah terbukti memiliki TBC dalam sputum nya memiliki resiko 25% untuk tertular TBC. Sekali batuk dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika bersin menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab. Mengacu pada WHO Tahun 2020, 10 juta orang di dunia menderita TBC dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.
TBC masih menjadi masalah kesehatan utama di tingkat global maupun nasional. Meskipun penyakit TBC ini bisa dicegah dan diobati namun penyakit ini masih banyak yang mengintai masyarakat Indonesia. Target eliminasi TBC pada tahun 2030 sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 67 tahun 2021 adalah penurunan angka kejadian (incidence rate) rate TBC dari 100.000 penduduk menjadi 65 ribu dan angka kematian akibat TBC menjadi 6 dari 100.000 penduduk. Profil Kesehatan Kabupaten Dharmasraya tahun 2020, jumlah kasus TBC yang ditemukan sebanyak 430 orang, jumlah orang dengan risiko terinfeksi Tuberkulosis yang dilayani adalah sebanyak 1.270 orang (70,1%). Target program penanggulangan TBC nasional mulai tahun 2005 adalah menemukan pasien baru TB BTA positif paling sedikit 70% dari perkiraan pasien baru. Untuk itu diperlukan penggalangan kerjasama, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat antar sektor pemerintah, non pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Dinas Kabupaten Dharmasraya dalam hal ini membuat startegi untuk mewujudkan Eliminasi TBC Tahun 2030 dengan membentuk Nagari OKE TBC (Optimis Kejar Eliminasi Tuberkulosis). Penjaringan kasus dilakukan dengan melibatkan Petugas Kesehatan Puskesmas, Kader Puskesmas, Tokoh Masyarakat serta Keluarga yang ada dalam Nagari tersebut. Pemberdayaan ini salah satu bentuk untuk meningkatkan kemandirian serta kesadaran masyarakat dalam meminimalisir kasus TBC yang ada dilingkungan Nagari. Kegiatan sosialisasi mengenai Nagari OKE TBC ini sudah dilakukan pada tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Koto Besar tepatnya di Nagari Abai Siat. Pembentukan Nagari OKE TBC ini bertujuan untuk sosialisasi kepada puskesmas agar setiap wilayah kerja puskesmas punya 1 Nagari OKE TBC.